Laporan Praktikum
Ilmu Tanaman Pakan
PRAKTIKUM III (
TIGA )
PERTUMBUHAN
TANAMAN, PENGARUH UNSUR HARA
NAUNGAN DAN
TANPA NAUNGAN
OLEH :
NAMA
: ALFIAN ADI
FIRANSYAH
NIM : I11113330
KELOMPOOK
: 1 ( SATU )
GELOMBANG
: 1 ( SATU )
ASISTEN
: AHMAD SYAHRUL
LABORATORIUM TANAMAN PAKAN
JURUSAN NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar
Belakang
Perkembangbiakan
tanaman tidak hanya bisa dilakukan melalui biji dan bibit saja. Namun,
perkembangbiakan tanaman juga bisa dilakukan dengan cara vegetatif atau
aseksual seperti tekhnik stek dan pols. Stek adalah potongan batang, stolon adalah
potongan batang yang merayap atau batang berimpit dengan tanah sedangkan Pols
adalah sobekan rumpun.
Stek
adalah potongan batang, stolon adalah potongan batang yang merayap atau batang
berimpit dengan tanah. Stek yang baik diperoleh dari Batang sehat
dan tua Setiap stek panjangnya 20-25 cm, minimal mengandung 2 buah buku, Cara
pemotongan stek harus betul, Ruas terlalu panjang : stek masih muda , kurang
baik karena kandungan karbohidrat pertumbuhannya rendah. Pols
adalah suatu metode perkembang biakan tanaman makanan ternak yang menggunakan
sobekan rumpun sebagai bahan penanamannya. Tanaman rumput yang ditanam dengan
bahan pols, bagian vegetatifnya harus dipotong. Hal ini dimaksudkan agar
tanaman baru ini tidak terlampau banyak penguapan, sebelum system perakarannya
bisa aktif mengisap air.
Pertumbuhan
tanaman merupakan hasil intereaksi antara faktor dalam dan faktor luar. Faktor
dalam meliputi sifat genetik yang berupa gen dan hormon. Sedangkan faktor luar terdiri
atas unsur hara makro dan unsur hara mikro yang terdapat dalam tanah. Selain
itu faktor intensitas cahaya juga sangat berperan dalam proses pertumbuhan
tanaman utamanya dalam proses fotosintesis tanaman.
I.2 Tujuan dan
Kegunaan
Tujuan dilaksanakannya praktikum
tanaman makanan ternak mengenai pertumbuhan tanaman, pengaruh unsur hara,
naungan dan tanpa naungan adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian
unsur hara, naungan dan tanpa naungan terhadap pertumbuhan tanaman.
Kegunaan dilaksanakannya praktikum
tanaman makanan ternak mengenai pertumbuhan tanaman, pengaruh unsur hara,
naungan dan tanpa naungan adalah agar praktikum mengerti bagaimana cara
pengambilan stek dan pols, serta mengerti mana pertumbuhan tanaman yang baik
antara yang diberi unsur hara dan yang tidak, diberi naungan dan tanpa naungan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Pertumbuhan Secara Umum
Pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup merupakan suatu proses yang keduanya berjalan
sejajar. Pertumbuhan merupakan pertambahan volume, masa, tinggi atau panjang
yang bersifat Irreversibel (tidak kembali). Adapun perkembangan merupakan suatu
proses menuju tingkat kedewasaan. Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif
dengan suatu alat yang disebut busur pertumbuhan (auksanometer), sehingga dapat
dinyatakan dengan ukuran tertentu, sedangkan perkembangan tidak dapat
dinyatakan dengan ukuran atau bersifat kualitatif. Pertumbuhan pada tanaman
terbagi dalam beberapa tahapan yaitu perkecambahan yang akan diikuti dengan
pertumbuhan primer (pada ujung akar dan ujung batang), setelah itu baru
pertumbuhan sekunder (bertambahnya besar batang tanaman) dan pertumuhan
terminal (Grenadwityo, 2013).
Proses pertumbuhan tanaman terdiri dari pembelahan sel, lalu
diikuti oleh pembesaran sel dan terakhir adalah difrensiasi sel. Pertumbuhan
hanya terjadi pada lokasi tertentu saja, yaitu pada jaringan meristem. Jaringan
meristem adalah jaringan yang sel-selnya aktif dapat membelah diri. Pertumbuhan
yang terjadi pada tumbuhan dibagi menjadi dua macam yaitu pertumbuhan primer
dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan
primer adalah pertumbuhan
ukuran panjang pada bagian batang tumbuhan karena adanya aktivitas jaringan
meristem primer. Sedangkan pertumbuhan
sekunder adalah pertambahan
besar dari organ tumbuhan karena adanya aktivitas jaringan meristem sekunder
yaitu kambium pada kulit batang, kambium batang, dan akar. Berdasarkan
aktivitasnya, daerah pertumbuhan pada ujung akar dan ujung batang dibedakan
menjadi tiga daerah pertumbuhan yaitu: daerah pembelahan sel, daerah
perpanjangan sel, dan daerah diferensiasi sel (Anonim,
2013),
Perkembangan
pada tumbuhan merupakan suatu proses menuju tercapainya kedewasaan pada
tumbuhan tersebut. Tumbuhan dikatakan dewasa jika sudah membentuk bunga.
Berbeda dengan pertumbuhan, proses perkembangan ini tidak
dapat diukur sehingga tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor dalam dan luar. Faktor dalam (faktor internal) meliputi sifat genetik tersebut yang diperoleh secara turun menurun, yang berupa gen dan hormon. Faktor luar (faktor eksternal) meliputi faktor lingkungan. Untuk mengetahui lebih jelas tentang perubahan biologis pada makluk hidup dapat di lihat pada tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan (Anonim, 2013).
dapat diukur sehingga tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor dalam dan luar. Faktor dalam (faktor internal) meliputi sifat genetik tersebut yang diperoleh secara turun menurun, yang berupa gen dan hormon. Faktor luar (faktor eksternal) meliputi faktor lingkungan. Untuk mengetahui lebih jelas tentang perubahan biologis pada makluk hidup dapat di lihat pada tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan (Anonim, 2013).
Pada
awal pertumbuhan tanaman dibatasi oleh tersedianya cadangan makanan yang ada di
dalam bahan makanan. Misalnya, bahan
tanaman berasal dari biji maka endosperm sebagai tempat bahan cadangan makanan,
bahan tanaman yang berasal dari stek maka bahan-bahan organik yang ada di
dalamnya merupakan cadangan makanannya. Pertumbuhan tanaman ditunjukkan oleh
pertambahan ukuran dan berat kering yang tidak dapat balik. Pertambahan ukuran
dan berat kering dari suatu organisme mencerminkan bertambahnya protoplasma,
yang mungkin terjadi baik karena ukuran sel maupun jumlahnya bertambah.
Pertambahan ukuran sel mempunyai batas yang diakibatkan hubungan antara volume
dan luas permukaan. Pertambahan protoplasma berlangsung melalui suatu rentetan
peristiwa yang meliputi antara lain pembentukan karbohidrat (fotosintesis)
,proses absorbsi, translokasi, metabolisme, respirasi. Apabila bibit tumbuh
dengan sistem perakaran dan ukuran daun berkembang dengan sempurna, maka akan
mendukung laju fotosintesis yang cepat. Hasil anabolisme atau penyusunan pada
periode tersebut memungkinkan terjadinya peningkatan ukuran yang cepat. Tetapi
laju peningkatan fotosintat tidak selalu tinggi. Secara bertahap tanaman
mengalami penurunan laju peningkatan fotosintat dengan makin bertambahnya umur.
Akhirnya berhenti tumbuh dan menuju kematian ( Anggi, 2010).
II.2 Pengaruh Unsur Hara Terhadap Pertumbuhan Tanaman
Menurut Firma (2012) Unsur hara merupakan zat
essensial bagi tanaman yang menpengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
fisiologis tanaman. Unsure hara juga disebut unsure essensial karena setiap
unsure hara tersebut harus ada dalam jumlah tertentu bagi tanaman. Unsure hara
rerdiri atas dua macam berdasarkan kebutuhan tanaman akan unsure tersebut,
yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro.
A. Unsur Hara Makro
Unsure hara makro diambil tanaman dari udara
dengan melaui stomata pada daun tanaman maupun dari tanah melalui akar tanaman.
Unsure hara hara diambil tanaman dari udara adalah karbon dan oksigen yang
jumlahnya tidak terbatas, sedangkan hydrogen, nitrogen, fospor, kalium,
kalsium, magnesium dan belerang diambil tanaman dari dalam tanah, yang
jumlahnya terbatas.
1. Hidrogen
(H)
Keberadaan hydrogen bagi tanaman sangat
penting, yaitu sebagai sumber energy dalam peruses fotosintesis baik fotosistem
I maupun fotosistem II, hydrogen ini diperoleh tanaman bersamaan dengan air
dengan bantuan cahaya biru dari cahaya matahari maka unsure H akan lepas dari H2O,
melalui sitem yang disebut hidrolisis. Hydrogen ini juga berfungsi sebagai
salah satu bahan untuk membuat karbohidrat (C6H12O6),
dimana karbihidrat merupakan sumber energy berikutnya bagi tanaman, yaitu
penghasil ATP melalui system glikolisis.
Keberadaan unsure hydrogen bagi tanaman
tergantung jumlah air yang ada di dalam tanah. Air sangat penting bagi tanaman
selain penghasil hydrogen, air juga berperan sebagai pelarut zat hara di dalam
tanah sehingga tanaman bisa menyerap zat hara tersebut. Kekurangan air maka
akan menyebabkan kelayuan bagi tanaman bahkan kematian bagi tanaman. Hal ini
disebabkan fotosintesis terganggu karena sumber energinya tidak ada dan zat
hara tidak bisa diserap tanaman karena zat hara tidak dalam bentuk terlarut
atau berbentuk ion-ion.
2. Nitrogen
(N)
Fungsi hydrogen bagi tanaman adalah untuk
pertumbuhan vegetative (untuk memperbesar, mempertinggi, dan menghijaukan
daun), nitrogen juga berfungsi untuk menyusun klorofil dan daun. Nitrogen juga
sebagai bahan untuk mensintesa asam amino dan protein bagi tanaman.
Kekurangan unsure nitrogen akan menyebabkan
tanaman akan mengalami pertumbuhan lambat/kerdil, daun akan menjadi bewarna
hijau kekuningan, ukuran daun sempit atau kecil, dan daun akan cepat gugur. Selain
kekurangan berdampak buruk bagi tanaman, kelebihan unsure nitrogen juga tidak
baik bagi tanaman. Kelebihan unsure nitrogen akan menyebabkan tanaman akan
tumbuh sekulen atau tanaman kegemukan, lemas dan mudah roboh serta mudah
terserang penyakit. Selain itu juga dapat menyebabkan tanaman menjadi lambat
berbuah dan lambat masak.
3. Fosfor
(P)
Fungsi unsure fosfor (P) bagi tanaman dalah
untuk pertumbuhan akar, pembungaan, pemasakan buah/biji/gabah. Unsur P juga
berfungsi untuk penyusunan inti sel, lemak dan protein. Selain itu unsure P
juga berfungsi untuk meransang pembelaan sel tanaman dan memperbesar jaringan
sel.
Kekurangan unsure P dapat menimbulkan daun
menjadi nampak tua warnanya menjadi merah kecoklatan. Tepi daun, cabang dan
batang terdapat warna kecoklatan yang lama-lama menjadi kuning. Serta
pembentukan buah/biji berkurang dan pertumbuhan tanaman menjadi kerdil.
4. Kalium
(K)
Kalium berfungsi untuk mempengaruhi kwalitas
(rasa, warna dan bobot) buah serta bunga, menambah daya tahan tanaman terhadap
kekeringan, hama/penyakit,mempercepat pertumbuhan jaringan meristem, menbantu
pembentukan protein dan karbohidrat (katalisator). Selain itu kalium juga
berfungsi dalam dalam proses fotosintesis, pengangkutan hasil asimilasi, enzim
dan mineral termasuk air. Serta untuk menungkatkan daya tahan tanaman terhadap
serangan penyakit.
Kekurangan Kalium pada tanaman dapat
menyebabkan daun mengerut atau mengeriting terutama pada daun tua, daun akan
berwarna ungu lalu mengering lalu mati, Daya tahan/kekebalan tanaman terhadap
penyakit menjadi berkuran. Selain itu batang tanaman menjadi lemas atau mudah
rebah dan timbul bercak coklat coklat pada pucuk daun.
5. Kalsium
(Ca)
Fungsi Kalsium adalah untuk menyusun klorofil,
kalsium juga dibutuhkan enzim untuk metabolis karbohidrat, serta mempergiat sel
meristem. Serta kalsium juga berperan dalam mengotrol membuka dan menutupnya
stomata. Kekurangan Kalsium adalah terjadinya dis-integrasi pada ujung-ujung
tanaman (ujung batang, akar, dan buah) sehingga ujungnya menjadi
mengering atau mati, tunas daun yang masih muda akan tumbuh abnormal.
6. Magnesium
(Mg)
Berfungsi untuk transportasi fosfat,
mengaktifkan enzim tansposporilase, menciptakan warna hijau pada daunkarena
magnesium merupakan unsure pembentuk zat hijau daun atau klorofil pada daun,
membentuk karbohidrat, lemak/minyak.tanda-tanda kekurangan magnesium yaitu
menguningnya daun yang dimulai dari ujung sampai bagian bawah daun.
7. Belerang
atau Sulfur (S)
Fungsi dari belerang adalah sebagai unsure
pembentuk asam amino, tiamin, dan biotin. Tiamin dan biotin sangat penting
sebagai vitamin, belerang juga berfungsi untuk pembentukan bintil akar pada
kacang-kacangan dimana bintil akar tersebut sangat penting untuk menambat
nitrogen ( bekerja sama dengan bakteri rhizobium). Kekurangan
belerang gejalanya sangat mirip dengan kekurangan nitrogen sehingga sangat
sulit membedakannya, yang membedakanya kuning pada kekurangan belerang sedikit
mengkilap.
B. Unsur Hara
Mikro
Unsure hara mikro adalah unsure hara essensial
yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah sedikit. Walaupun dibutuhkan dalam
jumlah sedikit, namun keberadaan unsure hara mikro ini tidah dapat diabaikan.
Seelain kekurangan unsure hara mikro dapat meninbulkan dampak bagi tanaman,
kelebihan unsure hara mikro juga tidak dikehendaki oleh tanaman karena
kelebihan unsure hara mikro dapat menjadi racun bagi tanaman.
1. Besi (Fe)
Besi (Fe) berfungsi untuk pembentukan klorofil,
protein, enzim, dan berperanan dalam perkembangan kloroplas. Fungsi lain Fe
ialah sebagai pelaksana pemindahan electron dalam proses
metabolisme. Kekurangan Fe menyebabakan terhambatnya pembentukan
klorofil dan akhirnya juga penyusunan protein menjadi tidak sempurna Defisiensi
Fe menyebabkan kenaikan kaadar asam amino pada daun dan penurunan jumlah
ribosom secara drastic. Penurunan kadar pigmen dan protein dapat disebabkan
oleh kekurangan Fe. Juga akan mengakibatkan pengurangan aktivitas semua enzim.
2. Mangan
(Mn)
Mangan berfungsi untuk penyusunan klorofil,
meransang perkecambahan, dan meransang pemasakan buah. Selain itu Mn merupakan
penyusun ribosom dan juga mengaktifkan polimerase, sintesis protein,
karbohidrat. Berperan sebagai activator bagi sejumlah enzim utama dalam siklus
krebs, dibutuhkan untuk fungsi fotosintetik yang normal dalam kloroplas,ada
indikasi dibutuhkan dalam sintesis klorofil.
Kekurangan unsure Mn antara lain : biji yang
terbentuk akan sangat jelek, daun menguning dan beberapa jaringan akan mati.
Khusus pada tanaman berdaun lebar, interveinal chlorosis pada daun muda mirip
kekaratan Fe tapi lebih banyak menyebar sampai ke daun yang lebih tua
3. Seng (Zn)
Seng dapat memberi dorongan terhadap
pertumbuhan tanaman karena diduga Zn dapat berfungsi untuk membentuk hormon
tumbuh. Selai itu Zn juga berfungsi sebagai pengaktif enim anolase,
aldolase, asam oksalat dekarboksilase, lesitimase,sistein desulfihidrase,
histidin deaminase, super okside demutase (SOD), dehidrogenase, karbon
anhidrase, proteinase dan peptidase. Seng Juga berperan dalam biosintesis
auxin, pemanjangan sel dan ruas batang.
Kerurangan seng dapat menyebabkan daun tanaman
menjadi berwarna aneh-aneh misal kekuning-kuningan atau pada daun yang sudah
tua berwarna kemerahan . Kalau diperhatikan dengan seksama cabang
dan batangpun ikut terkena bencana yang mengakibatkan terdapatnya lubang
kecil-kecil, tanaman kerdil, ruas-ruas batang memendek, daun mengecil dan
mengumpul (resetting) dan klorosis pada daun-daun muda dan intermedier serta
adanya nekrosis.
Ketersediaan Zn menurun dengan naiknya pH,
pengapuran yang berlebihan sering menyebabkan ketersediaaan Zn menurun. Tanah
yang mempunyai pH tinggi sering menunjukkan adanya gejala defisiensi Zn,
terutama pada tanah berkapur.
4. Tembaga
(Cu)
Kehadiran tembaga pada tanama belum banyak
diketahui, namun tembaga berfungsi untuk pembentukan
klorofil, mengaktifkan enzim sitokrom-oksidase, askorbit-oksidase, asam
butirat-fenolase dan laktase. Selain itu juga berperan dalam metabolisme
protein dan karbohidrat, berperan terhadap perkembangan tanaman generatif,
berperan terhadap fiksasi Nitrogen secara simbiotis dan penyusunan
lignin Hara mikro Cu berpengaruh pafda klorofil, karotenoid, plastokuinon
dan plastosianin.
Adapun gejala defisiensi / kekurangan Cu antara
lain : daun tidak merata dan daun sering layu, malah terkadang klorosis,
pembungaan dan pembuahan terganggu, warna daun muda kuning dan kerdil,
daun-daun lemah, layu dan pucuk mongering serta batang dan tangkai daun lemah.
5. Molibden
(Mo)
Molibden diserap dalam bentuk ion MoO4-. Variasi
antara titik kritik dengan toksis relatif besar. Bila tanaman terlalu tinggi,
selain toksis bagi tanaman juga berbahaya bagi hewan yang memakannya. Hal ini
agak berbeda dengan sifat hara mikro yang lain. Pada daun kapas, kadar Mo
sering sekitar 1500 ppm.
Gejala yang timbul karena kekurangan Mo hampir
menyerupai kekurangan N. Kekurangan Mo dapat menghambat pertumbuhan tanaman,
daun menjadi pucat dan mati dan pembentukan bunga terlambat. Gejala defisiensi
Mo dimulai dari daun tengah dan daun bawah. Daun menjadi kering kelayuan, tepi
daun menggulung dan daun umumnya sempit. Bila defisiensi berat, maka
lamina hanya terbentuk sedikit sehingga kelihatan tulang-tulang daun lebih
dominan.
6. Boron (B)
Unsur boron berfungsi menangkut karbohidrat
kedalam tubuh tanaman dan menghisap unsur kalsium. Selain itu boron berfungsi
dalam perkembangan bagian-bagian tanaman untuk tumbuh aktif. Pada tanaman
penghasil biji unsur ini berpengaruh terhadap pembagian sel. Dan yang
paling nyata ialah perannya terhadap munaikkan mutu tanaman sayuran dan tanaman
buah.
Kekurangan unsur boron paling nyata tampak pada
tepi-tepi daun yaitu gejala klorosis, mulai dari bagian bawah daun. daun
yang baru muncul terlihat kecil dan tanaman agak kerdil cabang tumbuh sejajar.
kuncup-kuncup mati dan berwarna hitam. Kekurangan unsur ini menimbulkan
penyakit fisiologis, khususnya pada atanaman sayur dan buah, pada tanaman
semangka biasanya ditandai dengan pertumbuhan batang muda yang tegak berdiri,
ruas pendek, daun mengecil, dan bila terkena angin batang muda tersebut mudah
patah dan mengeluarkan cairan berwarna kecoklatan, pada tanaman sayur dan
buah kekurangan unsur bini agak sulit dibedakan dengan tanaman yang terkena
serangan virus. Dan pada tanaman jagung kekurangan unsur ini bisa mengakibaatkan
tongkol tanpa biji sama sekali ( mirip jagung yang tidak terbuahi)
7. Klor (Cl)
Klor merupakan unsure yang diserap dalam bentuk
ion Cl- oleh akar tanaman dan dapat diserap pula berupa gas atau larutan oleh
bagian atas tanaman, misalnya daun. Kadar Cl dalam tanaman sekitar 2000-20.000
ppm berat tanaman kering. Kadar Cl yang terbaik pada tanaman adalah antara
340-1200 ppm dan dianggap masih dalam kisaran hara mikro. Klor dalam tanah
tidak diikat oleh mineral, sehingga sangat mobil dan mudah tercuci oleh air
draiinase. Sumber Cl sering berasal dari air hujan, oleh karena itu, hara Cl
kebanyakan bukan menimbulkan defisiensi, tetapi justru menimbulkan masalah
keracunan tanaman.
Klor berfungsi sebagai pemindah hara tanaman,
meningkatkan osmose sel, mencegah kehilangan air yang tidak seimbang,
memperbaiki penyerapan ion lain,untuk tanaman kelapa dan kelapa sawit dianggap
hara makro yang penting. Juga berperan dalam fotosistem II dari proses
fotosintesis, khususnya dalam evolusi oksigen. Adapun dampak akibat defisiensi
klor adalah antara lain : pola percabangan akar abnormal, gejala wilting (daun
lemah dan layu), warna keemasan (bronzing) pada daun, pada tanaman kol daun
berbentuk mangkuk.
II.3 Pengaruh Naungan Terhadap Pertumbuhan
Cahaya
merupakan faktor penting terhadap berlangsungnya fotosintesis, sementara
fotosintesis merupakan proses yang menjadi kunci dapat berlangsungnya proses
metabolisme yang lain di dalam tanaman. Setiap tanaman atau jenis pohon
mempunyai toleransi yang berlainan terhadap cahaya matahari. Ada tanaman yang
tumbuh baik ditempat terbuka sebaliknya ada beberapa tanaman yang dapat tumbuh dengan baik pada tempat teduh/bernaungan.
Ada pula tanaman yang memerlukan intensitas cahaya yang berbeda sepanjang
periode hidupnya. Pada waktu masih muda memerlukan cahaya dengan intensitas
rendah dan menjelang sapihan mulai memerlukan cahaya dengan intensitas tinggi (Irwanto,
2006).
Pengaruh naungan
terhadap tanaman yaitu, setiap tanaman atau jenis pohon mempunyai toleransi
yang berlainan terhadap cahaya matahari. Ada tanaman yang tumbuh baik ditempat
terbuka sebaliknya ada tanaman yang dapat tumbuh dengan baik pada tempat teduh
atau bernaung. Ada pula tanaman yang memerlukan intensitas cahaya yang berada
sepanjang periode hidupnya. Pada waktu masih muda memerlukan intensitas cahaya
dengan intensitas rendah dan menjelang sepihan mulai memerlukan cahaya dengan
intensitas tinggi (Hasan, dkk 2014).
Pengaruh tanaman tanpa naungan yaitu
seperti pada banyak spesies yang
memerlukan naungan pada awal pertumbuhannya namun juga ada yang tida
membutuhkan naungan, walaupun dengan bertambahnya umur naungan dapat dikurangi
secara bertahap. Beberapa spesies yang berbeda mungkin tidak memerlukan naungan
dan yang lain mungkin memerlukan naungan mulai awal pertumbuhannya (Hasan, dkk
2014).
II.4 Fakto-Faktor
Yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh faktor luar yang biasa disebut dengan faktor lingkungan (millieu). Perbedaan faktor lingkungan akan mengakibatkan perbedaan pertumbuhan tanaman. berhubung faktor lingkungan di dunia ini berbeda, maka jenis tumbuhannya juga berbeda. Disamping itu keragaman penampilan tanaman dan tanggapannya terhadap lingkungan juga dimungkinkan akibat dari susunan genetik tanaman itu sendiri. Oleh karena itu secara sederhana penampilan atau pertumbuhan tanaman dapat dinyatakan sebagi fungsi dari faktor lingkungan dan genetik (Anggi, 2010).
Pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh faktor luar yang biasa disebut dengan faktor lingkungan (millieu). Perbedaan faktor lingkungan akan mengakibatkan perbedaan pertumbuhan tanaman. berhubung faktor lingkungan di dunia ini berbeda, maka jenis tumbuhannya juga berbeda. Disamping itu keragaman penampilan tanaman dan tanggapannya terhadap lingkungan juga dimungkinkan akibat dari susunan genetik tanaman itu sendiri. Oleh karena itu secara sederhana penampilan atau pertumbuhan tanaman dapat dinyatakan sebagi fungsi dari faktor lingkungan dan genetik (Anggi, 2010).
Menurut
Ruhadian (2013) faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dibedakan
atas faktor luar dan faktor dalam.
1. Faktor Luar
a. Nutrisi (makanan)
Umumnya
tumbuhan memerlukan makanan dari lingkungan yang berupa unsure-unsur mineral.
Unsur mineral ini berperan dalam penyusunan molekul organic. Makanan tersebut
sebagai sumber energi dan sumber materi untuk mensintesis berbagai
komponen sel.
Nutrisi terdiri dari unsur-unsur yang diperlukan sebagai sumber energi dan
materi bagi tumbuhan yang terdiri atas unsur hara makro atau unsur yang diperlukan
tumbuhan dalam jumlah banyak (C, H, O, N , S, P, K, Ca, Mg, Fe),
unsur mikro atau unsur yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah sedikit (Zn,
Mn, Cu, B, Mo), dan unsur tambahan atau unsur
yang dibutuhkan tanaman tertentu (Si, Al, dan Cl)
b. Air
Air termasuk
senyawa utam yang dibutuhkan tumbuhan. Tanpa air tumbuhan tidak bisa
tumbuh, kekurangan air dapat menghambata ktifitas metabolisme.
c. Suhu
Tumbuhan
memerlukan sushu tertentu untuk tumbuh dan berkembang dengan baik yang disebut
suhu optimum. Suhu Optimum untuk pertumbuhan adalah 10 0C – 38 0C.
Jika lingkungan dibawah 0 0C atau diatas 40 0C
tumbuhan tidak akan tumbuh.
d. Kelembapan
Kondisi lembab
menyebabkan banyak air yang diserap dan lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi
ini mendukung aktifitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai
ukuran maksimum dan tumbuhan bertambah besar. Jika kelembapan udara rendah akan
memacu pertumbuhan tumbuhan.
e. Oksigen
Oksigen
berfungsi dalam reaksi metabolisme tumbuhan karena oksigen penting dalam
respirasi yang menghasilkan energi. Jika kekurangan oksigen, respirasi
terganggu dan energi berkurang sehingga pertumbuhan terganggu.
f. Cahaya
Cahaya sangat
diperlukan tumbuhan hijau untuk berfhotosintesis. Namun cahaya juga merupakan
factor penghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin.
2. Faktor Dalam
a. Gen
Berfungsi
mengawasi reaksi kimia didalam sel, terutama reaksi sintesis protein dan
sintesis enzim. Gen – gen yang terbawa oleh setiap kromosom dari suatu generasi
akan menentukan sifat generasi berikutnya.
b. Hormon
Disebut zat
tumbuh atau fitohormon. Hormon adalah regulator pertumbuhan yang sangat
esensial yang dibuat pada bagian tumbuhan, sedangkan respon pertumbuhan terjadi
dibagian tumbuhan lainnya, misalnya di akar, batang dan daun.
Jenis-jenis hormon yang berpengaruh pada
pertumbuhan tumbuhan antara lain :
1.
Auksin
Auksin
merupkan senyawa asetat dengan gugus indol, konsentrasi lebih banyak pada daerah
yang tidak terkena cahaya matahari. Fungsi auksin adalah sebagai berikut :
1.Mengembangkan
sel-sel hingga sel bertambah panjang
2.Merangsang
pembentukan bunga dan buah
3.Mempercepat terjadinya diferensiasi di daerah
meristem sehingga mempergiat cambium
2.
Giberelin
Ditemuan
oleh Gibberella Fujikuroi., giberelin adalah suatu zat yang mempunyai pengaruh
terhadap pemanjangan dan pembelahan sel. Dalam perkembangan embrio dan
kecambah, hormon ini merangsang lapisan aleuron untuk mensintesis enzim amylase
yang dapat memecah tepung dalam endosperm menjadi glukosa.
Fungsi
giberelin adalah :
1.
Menyebabkan tanaman tumbuh raksasa
2.
Membuat tanaman berbunga sebelum waktunya
3. Merangsang
aktifitas cambium
4. Menghasilkan
buah tanpa penyerbukan
3.
Sitokinin
Sitokoinin
banyak ditemukan pada jaringan yang aktif membelah. Funsi sitokinin adalah:
1. Merangsang
pembelahan sel dengan cepat
2. Merangsang
pertumbuhan sel dan pelebaran daun
3. Merangsang
pertumbuhan kearah samping pada pucuk
4.
Gas Etilin
Fungsi
etilin adalah sebagai berikut :
1. Mempercepat
pemasakan buah
2. Menyebabkan
batang tumbuh menjadi tebal dan memacu pembungaan
5.
Asam Absisat
Fungsi
asam absisat adalah sebagai berikut :
1. Menghambat pertumbuhan tumbuhan, sehingga
berlawanan dengan fungsi auksin dan giberelin
2. Membantu tumbuhan untuk bertahan pada
kondisi lingkungan yang buruk dengan menunda pertumbuhan (dormansi)
6.
Kalin
Kalin
mempengaruhi pembentukan organ tumbuhan. Berdasarkan organ yang dipengaruhi
kalin dibedakan menjadi :
a.
Rhizokalin yang mengatur pertumbuhan akar
b.
Kaukalin yang memacu pertumbuhan batang
c.
Filokalin yang memacu pertumbuhan daun
d.
Antokalin yang memacu pembentukan bunga
7.
Asam Traumalin
Fungsi
Asam traumalin adalah untuk penyembuhan luka. Jika tumbuhan mengalami luka,
maka luka tersebut dapat diperbaiki kembali. Kemampuan ini disebut restitusi atau regenerasi.
II.5 Rumus Pertumbuhan Tanaman
Menurut
munawaroh (2009), rumus untuk mengetahui laju rata-rata tingkat pertumbuhan
tanaman dapat ditulis secara matematik yaitu :
Keterangan : M1 =
pertambahan tinggi tanaman pada minggu pertama
M2
= pertambahan tinggi tanaman pada minggu kedua
M3
= pertambahan tinggi tanaman pada minggu ketiga
M4
= pertambahan tinggi tanaman pada minggu keempat
BAB III
METODE
PRAKTIKUM
III.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Ilmu Tanaman Pakan
Mengenai Pertumbuhan Tanaman, Pengaruh Unsur Hara Pada Pertumbuhan Tanaman,
serta Pengaruh Naungan Dan Tanpa Naungan Terhadap Pertumbuhan Tanaman
dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 September 2014 pukul 08.00 WITA sampai selesai
dan bertempat di Lahan Pastura dan Laboratorium Ilmu Tanaman Pakan, Fakultas
Peternakan, Jurusan Nutrisi Dan Makanan Ternak, Universitas Hasanuddin,
Makassar.
III.2 Alat Dan
Bahan
Alat
yang digunakan dalam Praktikum Ilmu Tanaman Pakan Mengenai Pertumbuhan Tanaman,
Pengaruh Unsur Hara Pada Pertumbuhan Tanaman, serta Pengaruh Naungan Dan Tanpa
Naungan Terhadap Pertumbuhan Tanaman adalah cangkul, linggis, parang, kayu,
polybag, leaf area meter, timbangan, gunting, meteran, pulpen, dan paranet.
Bahan yang digunakan dalam Praktikum
Ilmu Tanaman Pakan Mengenai Pertumbuhan Tanaman, Pengaruh Unsur Hara Pada
Pertumbuhan Tanaman, serta Pengaruh Naungan Dan Tanpa Naungan Terhadap
Pertumbuhan Tanaman adalah pupuk N, P, K, NPK, spesies tanaman rumput australia
( Paspalum dilatatum) dan spesies tanaman rumput taiwan ( Pennisetum purpureum
cv taiwan grass), air, kertas label, plastik sampel, kertas label, dan paranet.
III.3 metode
kerja
III.3.1
Mekanisme Kerja Pols
Membersihkan lahan yang akan dijadikan sebgai
media tanam kemudian cangkul tanah menjadi bongkahan-bongkahan kecil, setelah
itu mengayak tanah agar tanah tersebut gembur dan halus, kemudian polybag
dibalik dan diisi dengan tanah. Media disiram dengan air agar saat penananman
mudah. Kemudian mengambil anakan rumput Australia Paspalum dilatatum
yang sehat dan potong dengan panjang 25 cm. Anakan tersebut ditanam dengan
kedalaman 5 cm di bawah permukaan tanah. Kemudian tanah ditekan agar tanaman
tidak mudah rebah.
III.3.2
Mekanisme Kerja Stek
Mengambil batang rumput
taiwan Pennisetum purpureum cv taiwan grass yang sehat dan tua dengan
panjang 20-25 cm minimal 2 buku dan 3 ruas. Memotong batang batang rumput taiwan Pennisetum
purpureum cv taiwan grass yang akan dibuat stek dengan batang baik.
Potongan stek sebaiknya searah. Stek batang ditanam kedalam polybag yang telah diisi tanah dengan ruas bagian bawah
harus masuk kedalam tanah dengan baik (1 buku masuk dalam tanah). Setelah stek
ditanam, tanah ditekan agar tanaman tidak mudah rebah.
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
IV.1 Pengaruh Pemberian Pupuk Terhadap Tinggi Tanaman
Minggu ke -
|
Perlakuan
|
|||||||||||||||||||||||
Kontrol
|
Nitrogen
|
Fospor
|
Kalium
|
NPK
|
Pupuk Kandang
|
|||||||||||||||||||
K1
|
K2
|
K3
|
K4
|
N1
|
N2
|
N3
|
N4
|
P1
|
P2
|
P3
|
P4
|
K1
|
K2
|
K3
|
K4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|
M1
|
37
|
23
|
44
|
35
|
33
|
46
|
33
|
44
|
33
|
34
|
32
|
39
|
21
|
42
|
30
|
38
|
36
|
41
|
43
|
28
|
29
|
42
|
40
|
43
|
M2
|
38
|
24
|
45
|
37
|
34
|
46
|
34
|
45
|
34
|
35
|
34
|
39
|
21
|
43
|
32
|
41
|
36
|
42
|
46
|
29
|
29
|
42
|
40
|
43
|
M3
|
43
|
29
|
50
|
42
|
39
|
51
|
39
|
50
|
39
|
40
|
39
|
44
|
26
|
48
|
37
|
46
|
41
|
47
|
51
|
34
|
34
|
47
|
45
|
48
|
M4
|
48
|
34
|
55
|
47
|
44
|
56
|
44
|
55
|
44
|
45
|
44
|
49
|
31
|
53
|
42
|
51
|
46
|
52
|
56
|
39
|
39
|
52
|
50
|
53
|
Jumlah
|
166
|
110
|
194
|
161
|
150
|
191
|
150
|
194
|
150
|
154
|
149
|
171
|
99
|
186
|
141
|
176
|
159
|
182
|
196
|
130
|
131
|
183
|
175
|
187
|
Rata-Rata
|
41,5
|
27,5
|
48,5
|
40,2
|
37,5
|
49,7
|
37,5
|
48,5
|
37,5
|
38,5
|
37,2
|
42,7
|
24,7
|
46,5
|
35,2
|
44
|
39,7
|
45,5
|
49
|
32,5
|
32,7
|
45,7
|
43,7
|
46, 7
|
Berdasarkan
pengamatan yang telah dilakukan mengenai pengaruh pemupukan terhadap tinggi
rumput BB ( Brachiaria Birazantha) dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel : pengaruh pemupukan terhadap tinggi rumput BB ( Brachiaria
Birazantha)
Sumber : Praktikum Ilmu
Tanaman Pakan Lahan Pastura , 2014
Berikut
grafik pengamatan pengaruh pemberian pupuk terhadap tinggi tanaman rumput BB ( Brachiaria
Birazantha).
Grafik :
pengaruh pemupukan terhadap tinggi BB ( Brachiaria Birazantha)
Sumber : Praktikum Ilmu Tanaman Pakan Lahan Pastura , 2014
Berdasarkan tabel dan
grafik di atas mengenai pengaruh pemberian berbagai pupuk terhadap tinggi
tanaman BB (Braciaria birazantha), dapat dilihat bahwa pada tanaman dengan
berbagai perlakuan, baik dengan kontrol dan perberian berbagai jenis pupuk
memperlihatkan hasil yang hampir serupa atau tidak jauh beda satu sama lain.
Dimana semua tanaman mengalami pertumbuhan yang lambat. Hal tersebut menandakan
dengan pemberian pupuk tidak terlalu berpengaruh pada pertumbuhan tinggi tanaman.
Namun, faktor kondisi tanah yang tidak cocok dengan jenis tanaman yang
digunakan yakni rumput BB (Braciaria birazantha) dan penyiraman yang
tidak teratur menjadi penghambat pertumbuhan tanaman meskipun telah diberikan
pupuk, sehingga tanaman tidak terlalu meresponnya karena air yang yang
berfungsi sebagai pelarut tidak tercukupi sehingga pupuk yang diberikan kurang
diserap oleh tanaman. Hal ini sesuai pendapat Ruhadian (2013) yang menyatakan
bahwa Air termasuk
senyawa utam yang dibutuhkan tumbuhan. Tanpa air tumbuhan tidak bisa
tumbuh, kekurangan air dapat menghambata ktifitas metabolisme.
IV.2 Pengaruh
Pemupukan Terhadap Jumlah Anakan
Berdasarkan
pengamatan yang telah dilakukan mengenai pengaruh pemupukan terhadap jumlah
anakan tanaman rumput BB ( Brachiaria Birazantha) dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel :
pengaruh pemupukan terhadap jumlah anakan rumput BB
Minggu ke -
|
Perlakuan
|
|||||||||||||||||||||||
Kontrol
|
Nitrogen
|
Fospor
|
Kalium
|
NPK
|
PK
|
|||||||||||||||||||
K1
|
K2
|
K3
|
K4
|
N1
|
N2
|
N3
|
N4
|
P1
|
P2
|
P3
|
P4
|
K1
|
K2
|
K3
|
K4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|
M1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
2
|
-
|
2
|
3
|
1
|
1
|
-
|
2
|
1
|
4
|
2
|
2
|
1
|
2
|
3
|
3
|
1
|
1
|
1
|
M2
|
1
|
1
|
1
|
1
|
2
|
2
|
-
|
2
|
3
|
1
|
1
|
-
|
3
|
2
|
5
|
2
|
2
|
1
|
2
|
4
|
5
|
1
|
1
|
1
|
M3
|
1
|
1
|
1
|
1
|
2
|
2
|
-
|
2
|
3
|
1
|
1
|
-
|
3
|
2
|
5
|
2
|
2
|
1
|
2
|
4
|
5
|
1
|
1
|
1
|
M4
|
1
|
1
|
1
|
1
|
2
|
2
|
-
|
2
|
3
|
1
|
1
|
-
|
3
|
2
|
5
|
2
|
2
|
1
|
2
|
4
|
5
|
1
|
1
|
1
|
Jumlah
|
4
|
4
|
4
|
4
|
7
|
8
|
-
|
8
|
12
|
4
|
4
|
-
|
11
|
7
|
19
|
8
|
8
|
4
|
8
|
15
|
18
|
4
|
4
|
4
|
Rata-Rata
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1,75
|
2
|
-
|
2
|
3
|
1
|
1
|
-
|
2,75
|
1,75
|
4,75
|
2
|
2
|
1
|
2
|
3,75
|
4,5
|
1
|
1
|
1
|
Sumber : Praktikum Ilmu Tanaman Pakan Lahan Pastura , 2014
Grafik : pengaruh pemupukan terhadap Jumlah anakan rumput BB
Sumber :
Praktikum Ilmu Tanaman Pakan Lahan Pastura , 2014
Berdasarkan
tabel dan grafik mengenai pengaruh pemberian pupuk terhadap jumlah anakan
rumput BB ( Brachiaria Birazantha), terlihat bahwa pada tanaman tanpa
perlakuan (kontrol) semua tanaman hanya memiliki masing-masing satu anakan
saja. Kemudian dengan pemberian pupuk Nitrogen, hasilnya tidak jauh beda dengan
pemberian pupuk fosfoor, dimana jumlah anakan sedikit lebih banyak kebanding
pada kontrol. Hal ini dikarenakan unsur Nitrogen dan Fosfor tidak terlalu
diserap eleh akar dan terlihat masih berada diatas permukaan tanah. Kemudian
dengan pemberian pupuk kalium tercatat dengan jumlah anakan terbanyak.
Sementara dengan pemberian pupuk NPK juga agak lebih bagus karena
pertumbuhannya yang menghasilkan anakan yang hampir merata. Hal ini menandakan
unsur NPK pada tanaman begitu diperlukan dalam jumlah besar dan stabil. Sedangkan
dengan pemberian pupuk kandang hanya tercatat satu tanaman yang tinggi produksi
anakannnya sementara sisanya hanya memiliki anakan satu. Hal tersebut
menandakan bahwa penyerapan pupuk kandang pada beberapa tanaman berbeda-beda. Dari
data tersebut diketahui bahwa pertumbuhan rumput BB ( Brachiaria Birazantha)
dengan dengan berbagai perlakuan
menghasilkan jumlah anakan yang berbeda-beda. Hal ini tidak hanya dipengaruhi
oleh pemberian pupuk saja. Namun, faktor lain juga mempengaruhinya seperti ketersedian
air dan nutrisi serta faktor genetik yang terdapat dalam tanaman tersebut. Hal
ini sesuai pendapat Anggi (2003) yang menyatakan bahwa Pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh
faktor luar yang biasa disebut dengan faktor lingkungan (millieu). Perbedaan
faktor lingkungan akan mengakibatkan perbedaan pertumbuhan tanaman. berhubung
faktor lingkungan di dunia ini berbeda, maka jenis tumbuhannya juga berbeda.
Disamping itu keragaman penampilan tanaman dan tanggapannya terhadap lingkungan
juga dimungkinkan akibat dari susunan genetik tanaman itu sendiri.
IV.3 Pengaruh Pemupukan Terhadap Jumlah Daun
Berdasarkan
pengamatan yang telah dilakukan mengenai pengaruh pemupukan terhadap jumlah
daun rumput BB ( Brachiaria Birazantha) dapat dilihat pada tabel berikut
:
Tabel 3 :
pengaruh pemupukan terhadap jumlah daun rumput BB
Minggu ke -
|
Perlakuan
|
|||||||||||||||||||||||
Kontrol
|
Nitrogen
|
Fospor
|
Kalium
|
NPK
|
PK
|
|||||||||||||||||||
K1
|
K2
|
K3
|
K4
|
N1
|
N2
|
N3
|
N4
|
P1
|
P2
|
P3
|
P4
|
K1
|
K2
|
K3
|
K4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|
M1
|
8
|
3
|
7
|
8
|
10
|
9
|
5
|
7
|
14
|
11
|
9
|
8
|
11
|
7
|
14
|
7
|
11
|
5
|
8
|
12
|
11
|
6
|
5
|
4
|
M2
|
5
|
6
|
6
|
6
|
10
|
10
|
4
|
5
|
11
|
8
|
6
|
6
|
10
|
6
|
15
|
8
|
11
|
4
|
6
|
11
|
11
|
7
|
6
|
3
|
M3
|
5
|
6
|
6
|
6
|
10
|
10
|
4
|
5
|
11
|
8
|
6
|
6
|
10
|
6
|
15
|
8
|
11
|
4
|
6
|
11
|
11
|
7
|
6
|
3
|
M4
|
5
|
6
|
6
|
6
|
10
|
10
|
4
|
5
|
11
|
8
|
6
|
6
|
10
|
6
|
15
|
8
|
11
|
4
|
6
|
11
|
11
|
7
|
6
|
3
|
Jumlah
|
23
|
21
|
25
|
26
|
40
|
39
|
17
|
22
|
47
|
35
|
27
|
26
|
41
|
25
|
59
|
31
|
44
|
17
|
26
|
45
|
44
|
27
|
23
|
13
|
Rata-Rata
|
5,75
|
5,25
|
6,25
|
6,5
|
10
|
9,75
|
4,25
|
5,5
|
11,75
|
8,75
|
6,75
|
6,5
|
10,25
|
6,25
|
14,75
|
7,75
|
11
|
4,25
|
6,5
|
11,25
|
11
|
6,75
|
5,75
|
3,25
|
Sumber :
Praktikum Ilmu Tanaman Pakan Lahan Pastura , 2014
Grafik :
pengaruh pemupukan terhadap jumlah daun rumput BB
Sumber :
Praktikum Ilmu Tanaman Pakan Lahan Pastura , 2014
Berdasarkan tabel dan grafik mengenai pengaruh pemberian pupuk
terhadap jumlah daun rumput BB ( Brachiaria Birazantha), terlihat bahwa
pada tanaman tanpa perlakuan (kontrol) jumlah daun berkisar antara 5-6 daun per
batang, kemudian dengan pemberian pupuk Nitrogen, jumlah daun per batang
berkisar antara 4-10 helaian daun. Kemudian pada pemberian pupuk fosfor, jumlah
helain daun berkisar antara 6-14 helaian per batang. Kemuian dengan pemberian
pupuk Kalium, jumlah helaian daun tiap batang berkisar antara 6 -15 helai, dan
pada pemberian pupuk NPK, jumlah helaian daun per batang berkisar antara 4-12
helai sedangkan pada pemberian pupuk kandang terdapat 3-7 helaian daun per
batang. Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa pertumbuhan jumlah daun pada
berbagai perlakuan, yang terbaik pada pemberian pupuk kalium dengan kisaran
daun 6 – 15 helai per batang. Hal ini
dikarenakan unsur fosfor memiliki perang penting di daun yakni dalam proses
fotosintesis. Hal ini sesuai dengan pendapat Firma (2012) yang menyatakan bahwa
Selain itu kalium juga berfungsi dalam dalam
proses fotosintesis, pengangkutan hasil asimilasi, enzim dan mineral termasuk
air. Serta untuk menungkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit.
BAB V
PENUTUP
V.1 kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai pengaruh pemberian pupuk
terhadap pertumbuhan rumput BB ( Brachiaria Birazantha) dapat ditarik kesimpulan bahwa pengaruh
pemberian pupuk terhadap tinggi dan jumlah anakan tanaman memiliki pengaruh
yang berbeda pada setiap tanaman. Hal tersebut dikarenakan faktor lingkungan
seperti nutrisi dan penyiraman tanaman yang tidak tetap sehingga tanaman kurang
menyerap pupuk yang diberikan. Kemudian dengan pemberian pupuk kalium sangat
membantu dalam pertumbuhan daun tanaman yang disebabkan karena unsur kalium
sangat berperang dalam proses fotosintesis di daun.
V.2 Saran
saran untuk Laboratorium Tanaman Pakan, Fakultas Peternakan,
Universitas Hasanuddin, Makassar. Agar alat yang akan digunakan dalam praktikum
nantinya bisa disediakan oleh pihak yang seharusnya bertanggungjawab.
Saran untuk asisten laboratorium
tanaman pakan, agar asistennya bisa menilai tidak hanya pada laporannya saja,
tapi juga pada keaktifan dan usaha yang telah dilakukan praktikan.
Saran untuk peternak, agar dalam
menggeluti usaha peternakan untamanya persediaan hijauan pakan ternak dapat
menggunakan teknik pols dan stek untuk perbanyakan tanaman serta memberikan
pupuk pada tanah yang dianggap kurang subur.
DAFTAR
PUSTAKA
Anggi,
A.2010. Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. http://anggi-arga.blogspot.com diakses pada hari Senin, 29 september 2014
pukul 18.37 WITA
Anonim .2013. Pengertian
Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Tumbuhan http://kbunq.blogspot.com diakses pada hari Senin, 29
september 2014 pukul 17.47 WITA
Firma,
A. (2012). Fungsi Unsur Hara Bagi Tanaman Dan Dampak Kekurangan Unsur Hara
Bagi Tanaman. http://adlyfirma.blogspot.com diakses pada hari Senin, 29 september 2014
pukul 19.46 WITA
Grenadwityo
.2013. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman. http://i-zone2 .blogspot.com
diakses pada hari Senin, 29 september 2014 pukul 20.56 WITA
Hasan, dkk .2014.pengaruh berbagai level naungan dari berbagai
pastura campuran terhadap produksi hijauan. Universitas sumatra utara. Medan
Irwanto .2006. Pengaruh Perbedaan Naungan Terhadap Pertumbuhan
Semai Shorea Sp SEKOLAH pascasarjana ugm. Yogya
Munawaroh, S .2009. analisis tingkat pengetahuan inovasi teknologi
budidaya tomat. Balai pengkajian teknologi pertanian. Gorontalo.
Ruhadian
(2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. http://ruh4dian.blogspot.com diakses pada
hari Senin, 29 september 2014 pukul 17.28 WITA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar