LAPORAN
PRAKTIKUM
BIOLOGI
DASAR
PERCOBAAN
II
FOTOSINTESIS
NAMA : ALFIAN ADI
FIRANSYAH
NIM : I11113330
KELOMPOK : 3
ASISTEN : NUR QALBI
LABORATORIUM
BIOLOGI DASAR
UNIT
PELAKSANAAN MATA KULIAH UMUM
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
I.1.
Latar belakang
Aktifitas kehidupan
pada biosfer pada dasarnya digerakkan oleh tenaga dari matahari. Secara sepintas
memang tidak nampak hubungan cahaya matahari dengan hewan yang dapat berlari
dengan cepat. Namun apabila diteliti dengan cermat maka akan diketahui bahwa
tenaga untuk berlari itu berasal dari pemecahan karbohidrat yang terkandung di
dalam daun rerumputan yang dimakan olehnya tersebut, dan karbohidrat yang dipecah berasal dari satu
reaksi kimia didalam daun yang berlangsung dengan menggunakan energi cahaya
matahari. Reaksi pembentukan ini dinamakan fotosintesis ( nugroho, 2004).
Proses fotosintesis
hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang memiliki klorofil. Proses ini hanya
akan terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara pigmen hijau daun yaitu
klorofil yang terdapat dalam kloroplas (wonder women, 2011).
Fotosintesis merupakan satu-satunya
penghasil makanan yang diperlukan bagi seluruh kehidupan organisme,
termasuk manusia (heterotrof). Penelitian pertama tentang fotosintesis dilakukan
oleh (van Helmont, 1648). Dari hasil penelitiannya, dia menyatakan bahwa
bertambahnya berat tumbuhan (yang telah ditanam selama lebih dari
5 tahun) disebabkan oleh pasokan air. Selanjutnya, berdasarkan
penelitian Joseph priestly, tikus dan lilin yang menyala akan mati jika berada pada
ruangan yang tertutup. Tanaman juga akan mati jika berada pada ruangan
yang kekurangan oksigen. Sementara itu, menurut seorang dokter dari
Belanda yaitu Ingen-Housz, bila tanaman yang berada pada ruangan tersebut
disinari, maka tikus dan lilin dapat hidup dengan menghabiskan oksigen
yang dihasilkan dari tanaman. Selanjutnya, dari hasil penelitian Senebier,
diketahui bahwa pertumbuhan tanaman ditandai dengan meningkatnya kandungan
karbon. Menurutnya, karbon dioksida akan diuraikan dan karbon tersebut
akan bergabung dengan senyawa organik pada tanamannya dengan melepaskan
oksigen (Campbell, 2010).
I.2 Tujuan percobaan
Tujuan
dari percobaan ini adalah membuktikan bahwa proses fotosintesis akan
menghasilkan glukosa dan fotosintesis melepaskan O2 atau oksigen.
I.3 Waktu dan tempat
Percobaan
ini dilakukan pada hari selasa, tanggal 1 oktober 2013 pukul 11.15 – 14.00 dan bertempat di laboratorium biologi dasar.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Fotosintesis berasal
dari kata “ foton” yang berarti cahaya dan “sintesis” yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis
adalah penyusunan dari zat anorganik H2O dan CO2 menjadi
senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat
terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil yaityu pigmen yang berefungsi
sebagai penangkap energi cahaya matahari maupun cahaya yang berasal dari sumber
lain yang memiliki intensitas yang memungkinkan terjadinya proses fotosintesis (ramli,
2011).
Hampir semua mahkluk
hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. akibatnya
fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga
berjasa mengahasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme
yang menghasilkan energi melalui fotosintesis disebut fototrof. Pada prinsipnya
komponen yang dibutuhkan dalam reaksi fotosintesis adalah CO2 yang
berasal dari udara dan H2O yang diserap dari dalam tanah (ramli, 2011).
Reaksi fotosintesis
dapat diartikan bahwa enam molekul karbondiaksida dan enam molekul air bereaksi dengan bantuan cahaya
matahari untuk diubah menjadi satu molekul glukosa dan enam molekul oksigen.
Glukosa adalah molekul yang dibentuk sebagai hasil dari proses fotosintesis
yang didalamya tersimpan hasil konsersi
energi cahaya matahari dalam bentuk ikatan-ikatan kimia penyusun molekul tersebut. Selain itu, organisme dapat
memamfaatkan energi kimia yang tersimpan dalam ikatan kimia diantara atom-atom penyusun glukosa
sebagai sumber energi dalam proses-proses dalam tubuh (ramli, 2011).
Adapun bagian-bagian
daun yang berperan dalam proses fotosintesis antara lain (wilkins, 1992):
1. kloroplas
Kromoplas yaitu
plastida yang mengandung pigmen, misalnya :
Karotin (kuning)
Fikodanin (biru)
Fikosantin (kuning)
Fikoeritrin (merah)
Kloroplas
terdapat pada bagian dalam daun yang tersusun oleh sel-sel hidup dan dapat
melakukan proses-proses fisiologi, disebut mesofil. Di dalam kloroplas
terdapat cairan atau fluida kental disebut stroma dan membran-membran
halus berbentuk pipih seperti koin, sebagai tempat klorofil, disebut
membran tilakoid. Di dalam membran tersebut terdapat ruangan yang disebut
ruang tilakoid (lumen). Tumpukan dari beberapa membran tilakoid membentuk
struktur yang disebut grana (tunggal = granum). Kloroplas diselubungi oleh
2 membran, yaitu membran dalam dan membran luar. Pada fotosintesis, masuknya
karbondioksida ke daun dan keluarnya oksigen yang dihasilkan, melewati
struktur yang disebut stomata (wilkins, 1992).
2. Vakuola
Vakuola terdapat baik pada sel
tumbuhan maupun sel hewan, tetapi pada sel tumbuhan tampak lebih besar dan
jelas terutama pada sel yang sudah tua.Vakuola pada sel tumbuhan dikelilingi
membran tunggal disebut tonoplas. Vakuola sel tumbuhan umumnya berisi: air,
phenol, antosianin dan protein, glikosida , garam-garam organik, protein, tanin
(zat penyamak), minyak teris (misalnya Jasmine pada
melati, Roseine pada mawar dan Zingiberine pada
jahe), alkaloid (misalnya Kafein, Kinin, Nikotin, Likopersin dan lain-lain),
enzim , butir-butir pati.Pada boberapa spesies dikenal adanya vakuola
kontraktil dan vakuola non kontraktil. Beberapa ahli tidak memasukkan
vakuola sebagai organel sel. Benda ini dapat dilihat dengan mikroskop cahaya
biasa. Selaput pembatas antara vakuola dengan sitoplasma disebut Tonoplas vakuola
(wilkins, 1992).
3. Peroksisom (Badan Mikro)
Peroksisom merupakan ruang
metabolisme khusus yang dilingkupi oleh membran tunggal. Peroksisom mengandung
enzim yang mentransfer hidrogen dari berbagai substrat ke oksigen, yang
menghasilkan hidrogen peroksida (H202) sebagai
produk-samping, dari sinilah organel tersebut mengambil namanya. H202 yang
dibentuk oleh metabolisme peroksisom itu sendiri beracun, tetapi organel ini
mengandung suatu enzim yang mengubah H202 menjadi
air. Ukurannya sama seperti Lisosom. Organel ini senantiasa berasosiasi dengan
organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidase dan katalase (banyak
disimpan dalam sel-sel hati). Peroksisom tumbuh dengan cara menggabungkan
protein dan lipid yang dibuat dalam sitosol, dan memperbanyak jumlahnya dengan
membelah diri menjadi dua setelah mencapai ukuran tertentu (wilkins, 1992).
Sebagaimana rangkaian reaksi kimia pada
respirasi, rangkaian reaksi kimia pada fotosintesis merupakan reaksi penyederhanaan
dari 2 tahapan reaksi dalam fotosintesis. Kedua reaksi tersebut sebagai
berikut (rochman, 2009):
Pada reaksi terang, energi yang berasal dari
matahari ( energi cahaya) akan diserap oleh klorofil dan diubah menjadi
energi kimia (untuk mensintesis NADPH dan ATP) di dalam kloroplas. Reaksi
terang terjadi di dalam grana. Salah satu pigmen yang berperan secara langsung dalam
reaksi terang adalah klorofil a. Di dalam membran tilakoid, klorofil
bersama-sama dengan protein dan molekul organik berukuran kecil lainnya
membentuk susunan yang disebut fotosistem. Beberapa ratus klorofil a,
klorofil b, dan karotenoid membentuk suatu kumpulan sebagai “pengumpul
cahaya” yang disebut kompleks antena. Sebelum sampai ke pusat reaksi,
energi dari partikel-partikel cahaya (foton) akan dipindahkan dari satu
molekul pigmen ke molekul pigmen yang lain. Pusat reaksi merupakan molekul
klorofil pada fotosistem, yang berfungsi sebagai tempat terjadinya reaksi
kimiawi (reaksi cahaya) fotosintesis pertama kalinya.
Di dalam membran tilakoid terdapat 2 macam fotosistem
berdasarkan urutan penemuannya, yaitu fotosistem I dan fotosistem II. Setiap fotosistem
tersebut mempunyai klorofil pusat reaksi yang berbeda, tergantung dari
kemampuan menyerap panjang gelombang cahaya. Klorofil pusat reaksi pada
fotosistem I disebut P700, karena mampu menyerap panjang gelombang cahaya 700
nm (spektrumnya sangat merah), sedangkan pada fotosistem II
disebut P680 spektrum merah.
Ada 2 kemungkinan aliran elektron pada reaksi terang. Adapun kedua aliran elektron tersebut sebagai
berikut (rochman, 2009):
Langkah awal dari reaksi terang adalah transfer
elektron tereksitasi dari klorofil pusat reaksi menuju molekul khusus yang
disebut akseptor elektron primer. Air (H2O) diuraikan menjadi 2
ion hidrogen dan 1 atom oksigen kemudian melepaskan O2
Elektron yang berasal dari air (H2O) menggantikan elektron yang
hilang pada P680. Sebagaimana sistem transportasi elektron pada respirasi
aerobik, transport elektron pada reaksi terang ini melalui rantai
transport elektron menuju fotosistem I (P700). Secara berturut-turut,
rantai elektron tersebut yiatu: plastokuinon (Pq), merupakan pembawa
elektron; kompleks sitokrom; dan plastosianin (Pc), merupakan protein yang
mengan dung tembaga. Adanya aliran elektron ini akan menghasilkan energi-
energi yang kemudian tersimpan sebagai ATP. Pembentukan ATP yang menggunakan energi cahaya melalui
aliran elektron non siklis pada reaksi terang ini disebut fotofosforilasi
non siklis.
Setelah
elektron mencapai fotosistem I (P700), elektron ditangkap oleh akseptor
primer fotosistem I. Elektron melalui rantai transport elektron ke-dua,
yaitu melalui protein yang mengandung besi atau feredoksin (Fd).
Selanjutnya, enzim NADP+ reduktase mentransfer elektron ke NADP+ sehingga
membentuk NADPH yang menyimpan elektron berenergi tinggi dan berfungsi
dalam sintesis gula dalam siklus berikutnya yaitu siklus Calvin. Dengan
demikian, reaksi terang menghasilkan ATP dan NADPH (rochman, 2009).
Pada aliran elektron siklis ini, elektron dari
akseptor primer fotosistem I dikembalikan ke fotosistem I (P700) melalui
feredoksin, kompleks sitokrom, dan plastosianin. Oleh karena itu, pada
aliran siklis ini menyebabkan produksi ATP bertambah tetapi tidak terbentuk NADPH
serta tidak terjadi pelepasan molekul O2. Proses
pembentukan ATP melalui aliran siklis ini disebut fotofosforilasi siklis.
Bahan-bahan yang dihasilkan dari reaksi terang
akan digunakan dalam siklus Calvin. ATP digunakan sebagai sumber
energi dan NADPH sebagai tenaga pereduksi untuk penambahan elektron
berenergi tinggi. Siklus Calvin terjadi pada bagian kloroplas yaitu
stroma. Pada reaksi gelap ini, bahan untuk fotosintesis (CO2)
nantinya akan dibentuk menjadi molekul gula setelah melalui 3 tahapan,
antara lain :
1) Fiksasi Karbon
Pada tahap ini, gula berkarbon 5 yang disebut
ribulosa 1,5 bisfosfat (RuBP) mengikat CO2 membentuk
senyawa intermediate yang tidak stabil, sehingga terbentuk
3-fosfogliserat. Pembentukan tersebut dikatalisis oleh enzim RuBP
karboksilase atau rubisko. Sebagian besar tumbuhan dapat melakukan fiksasi
karbon dan menghasilkan senyawa (produk) pertama berkarbon 3, yaitu
3-fosfogliserat. Oleh karena itu, tumbuhan yang dapat memfiksasi CO2 ini disebut
tumbuhan C3. Contohnya adalah tanaman padi, gandum, dan kedelai. Pada
beberapa tumbuhan, fiksasi karbon mendahului siklus Calvin dengan
cara membentuk senyawa berkarbon 4 sebagai produk pertamanya.
Tumbuhan seperti ini disebut tumbuhan C4. Contohnya adalah tebu, jagung,
dan anggota rumput-rumputan (rochman, 2009).
Tidak seperti pada tumbuhan C3 dan C4,
tumbuhan kaktus dan nanas membuka stomatanya pada malam hari dan
menutupnya pada siang hari. Pada saat stomata terbuka, tumbuhan
mengikatkan CO2 pada berbagai asam organik. Cara
fiksasi karbon ini pertama kali dtiemukan pada tumbuhan famili
Crassulaceae (tumbuhan penyimpan air) dan disebut metabolisme asam
krasulase (Crassulacean Acid Metabolism) sehingga tumbuh annya disebut
tumbuhan CAM. Asam organik (senyawa intermediet) yang dibuat pada malam
hari disimpan dalam vakuola sel mesofi l sampai pagi hari. Pada siang hari
(stomata tertutup), reaksi terang dapat memasok ATP dan NADPH untuk siklus
Calvin. Pada saat itu, asam organik melepaskan CO2 dan
memasuki molekul gula (RuBP) dalam kloroplas. Dengan demikian, baik
tumbuhan C3, C4, maupun CAM akan menggunakan siklus Calvin setelah
fiksasi CO2, untuk membentuk molekul gula dari
karbondioksida (rochman, 2009).
2) Reduksi
Setiap molekul 3-PGA menerima gugus fosfat dari
ATP sehingga terbentuk 1,3 bisfosfogliserat. Elektron dari NADPH mereduksi
1,3 bisfosfogliserat dan terbentuk 6 molekul gliseraldehid 3-fosfat
(G3P), yang dikatalisis oleh G3P dehidrogenase. Satu molekul G3P akan
keluar sebagai molekul gula atau glukosa dan senyawa organik lain
yang diperlukan tumbuhan, sedangkan 5 molekul G3P yang lain akan
masuk ke tahapan regenerasi (rochman, 2009).
3) Pembentukan kembali
(regenerasi) RuBP
Pada tahapan terakhir siklus Calvin ini, RuBP
sebagai pengikat CO2 dibentuk kembali oleh 5 molekul G3P.
RuBP siap untuk mengikat CO2 kembali dan siklus Calvin
dapat berlanjut kembali. Dengan demikian, molekul gula tidak akan
terbentuk hanya dengan reaksi terang atau siklus Calvin saja. Oleh karena
itu, kedua proses tersebut merupakan gabungan proses untuk terjadinya
fotosintesis. Pada materi sebelumnya, kalian telah mempelajari bahwa
fotosintesis menghasilkan molekul gula. Gula yang dibuat dalam
kloroplas tersebut akan digunakan untuk proses respirasi tumbuhan
atau menyusun senyawa organik lainnya dalam sel tumbuhan.
Gula tersebut akan diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan, dalam bentuk
gula sederhana seperti glukosa. Molekul-molekul gula berlebih yang
terbentuk selama fotosintesis dan tidak diedarkan, akan menumpuk atau
disimpan di dalam plastida sebagai sumber cadangan energi dalam
bentuk amilum atau pati (rochman, 2009).
kita ketahui bahwa proses fotosintesis memerlukan cahaya
dan CO2. Oleh karena itu, faktor lingkungan
seperti cahaya dan pasokan CO2 di dalam sel dapat
memengaruhi kecepatan fotosintesis. Faktor-faktor tersebut dapat saling
berinteraksi dalam memengaruhi fotosintesis. Jika intensitas cahaya rendah
maka kecepatan fotosintesis akan rendah pula. Pada keadaan ini, cahaya
dikatakan sebagai faktor pembatas. Salah satu cara untuk menentukan
kecepatan fotosintesis adalah dengan mengamati pembentukan oksigen. Pada
saat intensitas cahaya mencapai titik tertentu (jenuh cahaya pada
kondisi percoban) maka tidak akan memengaruhi produksi oksigen. Keadaan tersebut
kemungkinan disebabkan CO2 menjadi faktor pembatas.
Nah, jika konsentrasi CO2 tersebut ditingkatkan maka
kecepatan fotosintesis akan meningkat dengan meningkatnya intensitas
cahaya. Selain cahaya dan CO2, suhu juga dapat memengaruhi
kecepatan fotosintesis jika cahaya bukan sebagai faktor pembatas (rochman,
2009).
Fotosintesis dapat
berlangsung jika ada cahaya dan akan berhenti jika tidak ada cahaya.
Fotosintesis terdiri dari reaksi fotokimia dan reaksi enzimatis.
Kondisi tanpa cahaya (gelap) dapat menghambat pembentukan O2 melalui
reaksi fotokimia. Selain faktor lingkungan, faktor dalam juga dapat
mempengaruhi kecepatan fotosintesis, antara lain: konsentrasi enzim,
kekurangan air, dan konsentrasi klorofil (rochman, 2009).
BAB
III
METODE
PERCOBAAN
III.1
Alat
Adapun alat-alat yang
digunakan dalam percobaan Ingenhouz adalah tabung reaksi, gelas piala, dan
corong. Sedangkan alat yang digunakan dalam percobaan sachs adalah kertas timah
dan penjepit.
III.2
Bahan
Adapun bahan-bahan yang
digunakan dalam percobaan ingenhouz adalah hydrilla, dan air. sedangkan pada
percobaan sachs, bahan-bahan yang digunakan adalah daun mangga, air panas, alkohol
95%, dan larutan JKJ.
III.3
Prosedur kerja
a.
percobaan ingenhouz
1. Gelas piala di isi dengan air
kemudian dimasukkan Hydrilla verticillata kedalamnya.
2. lalu dimasukkan
corong terbalik ke dalam gelas piala sedemikian rupa sehingga Hydrilla
verticillata semuanya berada dibawah corong.
3. pangkal
corong tersebut ditutupi dengan tabung reaksi terbalik yang berisi sejumlah
air.
4. percobaan
ini kemudian diletakkan di bawah sinar matahari atau cahaya lampu yang
mempunyai intensitas tinggi.
5. Diamati
apakah ada gelembuang-gelembung udara yang terkumpul di dasar tabung reaksi.
Jika ada berarti dalam bentuk O2.
b. Percobaan sachs
1. sebagian permukaan daun yang akan diperiksa yang
belum terkena sinar matahari( dilakukan sebelum jam 6 pagi ) di bungkus dengan
kertas timah dan dijepit rapat (dengan paper clip) lalu dibiarkan beberapa
hari.
2. Ketika
akan dilakukan percobaan, daun dipetik dan dimasukkan/ dicelupkan ke dalam air
mendidih hingga daun layu. Hal ini ditujukan untuk mematikan sel.
3. Setelah
itu, daun dicelupkan ke dalam alcohol mendidih beberapa saat, hal nin berfungsi
untuk melarutkan khlorofil pada daun.
4. Kemudian,
dicelupkan kedalam larutan JKJ beberapa saat dan di bilas dengan agar mengalir
agar larutan JKJ hilang.
5. Terakhir,
diamati yang terjadi pada daun percobaan tadi. Warna hitam atau biru tua pada
daun menandakan adanya amilum sebagai
hasil fotosintesis.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
IV.1
Hasil
a. Percobaan
ingenhouz
No.
|
Waktu
|
gelembung
|
1
|
0-10
|
+
|
2
|
10-20
|
++
|
3
|
20-30
|
++
|
4
|
30-40
|
+++
|
Keterangan : + sedikit
++ banyak
+++ sangat
banyak
b. Percobaan sachs
IV.2
PEMBAHASAN
a.
Percobaan ingenhouz
pada
percobaan dimasukkan tanaman Hydrilla
verticillata ke dalam gelas piala
berisi air, kemudian menutupnya dengan corong terbalik sedemikian rupa sehingga
Hydrilla verticillata semuanya berada dibawah corong. Setelah itu
pangkal corong ditutupi dengan tabung reaksi terbalik yang berisi sejumlah
air.setelah itu, percobaan diletakkan ditempat yang terkena matahari langsung
dan hasilnya ternyata terdapat gelembung-gelembung yang naik ke permukaan
tabung reksi yang membuktikan bahwa proses fotosintesis memang menghasilkan O2
atau oksigen yang dikarenakan Hydilla
verticillata melakukan proses fotosintesis dengan bantuan klorofil dan
cahaya yang di peroleh dari sinar matahari.
b.Percobaan
sachs
pada percobaan sachs yang telah kami lakukan,kami menggunakan
daun magga yang dibungkus dengan kertas timah selama enam hari, kemudian
dipetik dan dimasukkan kedalam air mendidih hingga daun menjadi layu. Setelah
itu daun dimasukkan kedalam alkoholmendidih beberapa saat untuk melarutkan
klorofil pada daun. Selanjutnya daun tersebut dicelupkan kedalam larutan
JKJ,dan dibilas dengan air mengalir agar larutan JKJ hilang. Dan ternyata kurang
berhasil, hal ini dikarenan terdapat beberapa kekurangan diantanranya adalah
daun yang dibungkus dengan aluminium foil bukan daun yang muda atau segar dan
cara pembungkusan yang tidak rapat serta intensitas cahaya yang kurang . jadi
pada saat dicelupkan kedalam larutan JKJ tidak terlalu tampak perubahan warna
yang semestinya setelah dicelupkan kedalam larutan JKJ akan nampak peerubahan
warna menjadi hitam atau biru tua sehingga dapat disimpulkan bahwa percobaan
yang dilakukan kurang berhasil.
BAB V
KESIMPULAN
DAN SARAN
V.1
Kesimpulan
Dari
hasil percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulakan bahwa fotosintesis
melepaskan oksigen yang ditandai dengan adanya gelembung setelah terkena sinar
matahari dan fotosintesis menghasilkan amilum yang ditandai dengan adanya warna
hitam atau biru tua setelah pemberian larutan JKJ.
V.2
Saran
Adapun saran saya, agar dalam melakukan praktikum semua alat dan bahan memang sudah disiapkana
dengan matang agar tidak menyita waktu lagi. Selain itu agar supaya kebersihan lab.
Tetap dijaga karena kelihatan kurang rapi.
DAFTAR PUSTAKA
Adriyani.
2009 .ipa smp. http://ipa-smp.com/?page_id=1. Diakses pada hari kamis pukul 13.23, tanggal 03 oktober 2013
Campbell. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1.
Erlangga, jakarta
Kimball, Jhon W. 1983. Biologi Edisi Kelima Jilid
I. Erlangga, jakarta
Maulana, puri . 2009 .
proses fotosintesis . https://plus.google.com/.
Diakses pada hari kamis pukul 13.28, tanggal 03
oktober 2013
Nugroho, L. Hartanto, Issirep Sumardi. 2004. Biologi
Dasar. Penebar Swadaya, jakarta
Ramli,Muhammad.
2011 .fotosintesis.http://www.scribd.com/doc. Diakses pada hari kamis pukul 13.33, tanggal 03
oktober 2013
Rochmah. 2009. Biologi SMA
dan MA Kelas XII. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta
Wilkins,
M.B. 1992. Fisiologi tanaman . bumi aksara, jakarta
Women,wonder.
2011 .susibiologi. http://susibiologi.blogspot.com/. Diakses pada hari kamis pukul 13.41,
tanggal 03 oktober 2013.
IV.2
PEMBAHASAN
a.
Percobaan ingenhouz
pada
percobaan dimasukkan tanaman Hydrilla
verticillata ke dalam gelas piala
berisi air, kemudian menutupnya dengan corong terbalik sedemikian rupa sehingga
Hydrilla verticillata semuanya berada dibawah corong. Setelah itu
pangkal corong ditutupi dengan tabung reaksi terbalik yang berisi sejumlah
air.setelah itu, percobaan diletakkan ditempat yang terkena matahari langsung
dan hasilnya ternyata terdapat gelembung-gelembung yang naik ke permukaan
tabung reksi yang membuktikan bahwa proses fotosintesis memang menghasilkan O2
atau oksigen yang dikarenakan Hydilla
verticillata melakukan proses fotosintesis dengan bantuan klorofil dan
cahaya yang di peroleh dari sinar matahari.
b.Percobaan
sachs
pada percobaan sachs yang telah kami lakukan,kami menggunakan
daun magga yang dibungkus dengan kertas timah selama enam hari, kemudian
dipetik dan dimasukkan kedalam air mendidih hingga daun menjadi layu. Setelah
itu daun dimasukkan kedalam alkoholmendidih beberapa saat untuk melarutkan
klorofil pada daun. Selanjutnya daun tersebut dicelupkan kedalam larutan
JKJ,dan dibilas dengan air mengalir agar larutan JKJ hilang. Dan ternyata kurang
berhasil, hal ini dikarenan terdapat beberapa kekurangan diantanranya adalah
daun yang dibungkus dengan aluminium foil bukan daun yang muda atau segar dan
cara pembungkusan yang tidak rapat serta intensitas cahaya yang kurang . jadi
pada saat dicelupkan kedalam larutan JKJ tidak terlalu tampak perubahan warna
yang semestinya setelah dicelupkan kedalam larutan JKJ akan nampak peerubahan
warna menjadi hitam atau biru tua sehingga dapat disimpulkan bahwa percobaan
yang dilakukan kurang berhasil.
BAB V
KESIMPULAN
DAN SARAN
V.1
Kesimpulan
Dari
hasil percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulakan bahwa fotosintesis
melepaskan oksigen yang ditandai dengan adanya gelembung setelah terkena sinar
matahari dan fotosintesis menghasilkan amilum yang ditandai dengan adanya warna
hitam atau biru tua setelah pemberian larutan JKJ.
V.2
Saran
Adapun saran saya, agar dalam melakukan praktikum semua alat dan bahan memang sudah disiapkana
dengan matang agar tidak menyita waktu lagi. Selain itu agar supaya kebersihan lab.
Tetap dijaga karena kelihatan kurang rapi.
DAFTAR PUSTAKA
Adriyani.
2009 .ipa smp. http://ipa-smp.com/?page_id=1. Diakses pada hari kamis pukul 13.23, tanggal 03 oktober 2013
Campbell. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1.
Erlangga, jakarta
Kimball, Jhon W. 1983. Biologi Edisi Kelima Jilid
I. Erlangga, jakarta
Maulana, puri . 2009 .
proses fotosintesis . https://plus.google.com/.
Diakses pada hari kamis pukul 13.28, tanggal 03
oktober 2013
Nugroho, L. Hartanto, Issirep Sumardi. 2004. Biologi
Dasar. Penebar Swadaya, jakarta
Ramli,Muhammad.
2011 .fotosintesis.http://www.scribd.com/doc. Diakses pada hari kamis pukul 13.33, tanggal 03
oktober 2013
Rochmah. 2009. Biologi SMA
dan MA Kelas XII. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta
Wilkins,
M.B. 1992. Fisiologi tanaman . bumi aksara, jakarta
Women,wonder.
2011
.susibiologi. http://susibiologi.blogspot.com/. Diakses pada hari kamis pukul 13.41, tanggal 03 oktober 2013.
.susibiologi. http://susibiologi.blogspot.com/. Diakses pada hari kamis pukul 13.41, tanggal 03 oktober 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar